Jumat, 26 Januari 2024

TULISAN SAYA

5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan dalam Mempelajari Bahasa Asing 

belajar bahasa Inggris


Pernah gak sih kita merasa iri melihat seseorang begitu lancar dan fasih berbahasa asing entah itu bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Arab, dll? Apalagi bila kalimat-kalimat itu meluncur dari bibir pedagang asongan, tukang parkir atau bahkan tukang becak yang nota bene mungkin tidak menempuh pendidikan formal setingkat sarjana. Duh pasti ngirinya gak ketulungan hingga ke ubun-ubun. Lalu tiba-tiba kita akan bertanya-tanya kok bisa ya? 

Disadari atau tidak, mampu berbahasa asing pasti akan membuat seseorang terkesan lebih keren dan tampak memiliki rasa percaya diri. Terlebih lagi apabila bisa berbicara cas cis cus langsung dengan penutur asli. Namun tidak jarang impian tersebut hilang lenyap begitu saja karena berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang banyak dialami pada saat mempelajari bahasa asing

1. Merasa tidak berbakat 

Sering kita mendengar ucapan yang mengatakan bahwa kemampuan berbahasa asing itu terkait erat dengan bakat. Seseorang yang berbakat di bidang bahasa pasti akan dengan mudah mempelajari bahasa asing. Benarkah demikian? Sepertinya ungkapan ini tidak sepenuhnya benar. Siapapun yang memiliki kemauan terlepas berbakat atau tidak tentu akan dimudahkan dalam mempelajari bahasa asing, lebih-lebih ada nilai ekonomis yang melekat. 

Kita ambil contoh para tentara yang tergabung dalam pasukan perdamaian Garuda. Mereka terpilih karena dianggap menguasai bahasa asing yang dipersyaratkan. Apa yang membuat keberhasilan ini? Adanya tekad yang kuat dan keseriusan dalam belajar. Dan tentu saja ditambah iming-iming melawat ke luar negeri. 

2. Merasa sulit mengucapkan kata-kata dalam bahasa asing 

Sebagian besar dari kita lebih sering belajar bahasa asing dari buku atau bentuk publikasi cetak lain. Begitu merasa kata-kata yang ditemui sulit untuk diucapkan maka kendorlah semangatnya. Sebenarnya ada cara untuk menyiasati kesulitan mengucapkan kata-kata berbahasa asing ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memutar video you tube berbahasa Inggris yang dilengkapi dengan subtitle. Ketika saya berkunjung ke salah satu negara bagian di Australia saya menyempatkan diri untuk bertandang ke rumah salah seorang warga Indonesia yang tinggal di sana. 

Saya menjadi paham bagaimana keluarga ini melakukan usaha untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris mereka. Yang mereka lakukan diantaranya adalah dengan memutar video dengan subtitle bahasa Inggris. Selain untuk mengoreksi pengucapan juga untuk memahami arti dalam bahasa Inggris juga. Artinya bila mau belajar kita oun bisa memperbaiki ucapan kita. 

3. Merasa tidak menguasai tata bahasa asing 

Adanya anggapan bahwa untuk berhasil berbahasa asing di antaranya adalah harus menguasai struktur dan tata bahasa dari bahasa asing yang dipelajari. Akibatnya kita hanya berkutat pada teori tentang pola kalimat tanpa dibarengi dengan praktik berbahasa itu sendiri. Padahal untuk praktik berbicara modal yang digunakan adalah rangkaian kata-kata. Dengan modal kata-kata yang memadai dan sedikit pengetahuan tentang struktur tata bahasa sudah bisa digunakan untuk praktik berbahasa. 

4. Merasa sebagai orang desa 

Kadang-kadang kita merasa lebih suka merendahkan diri dengan menyebut sebagai orang desa. Kita masih memberi predikat orang desa sebagai orang udik, tidak berpendidikan, dan tidak sejajar dengan orang kota yang lebih maju pemikiran dan tingkat pendidikannya. Tentu hal seperti ini tidak perlu dikemukakan hanya karena mengelak atas ketakmampuan membenahi diri kita masing-masing. 

5. Mempelajari bahasa asing adalah membaca literatur dengan deretan kata yang sulit 

Kita tidak bisa menyalahkan faktor yang satu ini. Boleh jadi karena saat kita duduk di bangku sekolah guru bahasa Inggris sering meminta para siswa membaca teks bahasa Inggris yang panjang dengan kata-kata yang terbilang baru serta aneh dan jarang didengar. Meskipun demikian kita bisa siasati dengan saling bertanya dengan teman atau menggunakan alat bantu terjemahan yang disediakan oleh mesin pencari google. Namun dengan membaca teks yang panjang tentu akan menambah kosa kata yang tentu akan berguna saat kita menyampaikan ide, gagasan, dan pikiran kita baik secara lisan maupun tulisan. 

Nah tentu kita tidak mau terjebak di kesalahan yang sama bukan?

Penulis: Lestari Ambar Sukesti

0 komentar:

Posting Komentar